sYAhaDaH KamI
Photobucket - Video and Image Hosting
Siapa Saya
Photobucket

saya ialah seorang manusia bukannya iron man.

Seorang manusia yang tak mahu kan nama dan pangkat kerna saya bukan lah perwira di alam ini.

Hanya menumpang di bumi ilahi yang penuh onak dan duri.

Cukup lah menjadi seorang yang suka menolong insan yang memerlukan pertolongan.

Kerna saya pun insan yang lemah.

Blog ini hanya lah sekadar mainan dikala keboringan.

Bukan lah menunjukkan ini adalah diri saya sama ada hebat mahu pun sebalik nya...

Harap di fahami...

sekian...

"Ingat lah dulu kita pernah merangkak jadi jangan lah kita angkuh setelah pandai belari"

.

No Henset +20106419822
YM - akubutanta@yahoo.com
YM - najib_misr@yahoo.com
G-mail - nagibphg@gmail
eDPMT

klik sini utk buka edpmt.org
Cakera Mawaddah

klik sini utk TEMPAHAN
Mutiara Kata
Munajat Hamba

"Wahai Tuhan kami, terimalah daripada kami (amalan kami) : Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(Al-Baqarah : 127)

"Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami berdua: orang-orang Islam (yang berserah diri) kepadaMU, dan jadikanlah daripada keturunan kami: umat Islam (yang berserah diri) kepadaMU, dan tunjukkanlah kepada kami syariat dan cara-cara ibadat kami, dan terimalah taubat kami; sesungguhnya Engkaulah Maha Penerima taubat, lagi Maha Mengasihani."
(Al-Baqarah : 128)

"Wahai Tuhan kami, kurniakanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari azab neraka."
(Al-Baqarah : 201)


"Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran keatas kami, dan teguhkanlah tapak pendirian kami serta menangkanlah kami terhadap kaum yang kafir."
(Al-Baqarah : 250)

"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
(Al-Baqarah : 286)

"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau memesongkan hati kami sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan kurniakanlah kepada kami limpah rahmat dari sisiMU; Sesungguhnya Engkau jualah Tuhan Yang melimpah-limpah pemberianNYA."
(Aali-`Imran : 8)

"Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah yang akan menghimpunkan sekalian manusia, untuk (menerima balasan pada) suatu hari (hari kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Sesungguhnya ALLAH tidak memungkiri janjiNYA."
(Aali-`Imran : 9)

"Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, oleh itu, ampunkanlah dosa-dosa kami dan peliharalah kami dari azab neraka."
(Aali-`Imran : 16)

"Wahai Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan, dan kami mengikut RasulMU; oleh itu suratkanlah kami beserta orang-orang yang menjadi saksi (yang mengakui keesaanMU dan kebenaran RasulMU)."
(Aali-`Imran : 53)

"Wahai Tuhan kami, ampunkanlah dosa-dosa kami dan perbuatan kami yang melampau dalam urusan kami, dan teguhkanlah tapak pendirian kami (dalam perjuangan); dan tolonglah kami mencapai kemenangan terhadap kaum yang kafir."
(Aali-`Imran : 147)

Wahai Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."
(Aali-`Imran : 191)

"Wahai Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti."
(Aali-`Imran : 193)

"Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami pahala yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui Rasul-RasulMU, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat; sesungguhnya Engkau tidak memungkiri janji."
(Aali-`Imran : 194)

"Wahai Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan keNabian Muhammad SallALLAHu`alaihiwasalam)."
(Al-Maa`idah : 83)

"Wahai Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami satu hidangan dari langit, untuk menjadi hari raya bagi kami, iaitu bagi kami yang ada hari ini dan bagi orang-orang kami yang datang kemudian, dan sebagai satu tanda (mukjizat) daripadamu (yang menunjukkan kebesaran dan kekuasaanMU); dan kurniakanlah rezeki kepada kami, kerana Engkau jualah sebaik-baik Pemberi rezeki."
(Al-Maa`idah : 114)

"Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, nescaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi"
(Al-A`raaf : 23)

"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim."
(Al-A`raaf : 47)

"Wahai Tuhan kami, hukumkanlah antara kami dan kaum kami dengan kebenaran (keadilan), kerana Engkau jualah sebaik-baik Hakim."
(Al-A`raaf : 89)

"Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepadaMU)."
(Al-A`raaf : 126)

"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmatMU dari angkara kaum yang kafir."
(Yunus : 85-86)

"Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari memohon kepadaMu sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakikat) nya. dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, nescaya aku akan termasuk orang2 yang merugi."
(Hud : 47)

"Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami zahirkan; dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi ALLAH, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit."
(Ibrahim : 38)

"Wahai Tuhanku, jadikanlah aku orang yang mendirikan solat dan demikianlah juga zuriat keturunanku. Wahai Tuhan kami, perkenankanlah doa permohonanku."
(Ibrahim : 40)

"Wahai Tuhan kami, berilah ampun bagiku dan bagi kedua ibu bapaku serta bagi orang-orang yang beriman, pada masa berlakunya hitungan amal dan pembalasan."
(Ibrahim : 41)

"Wahai Tuhanku, kurniakanlah rahmat kepada mereka berdua (ibubapa) sebagaimana mereka telah mencurahkan kasih sayangnya memelihara dan mendidikku semasa kecil."
(Al-Israa` : 24)

"Wahai Tuhan kami, kurniakanlah kami rahmat dari sisiMU, dan berilah kemudahan-kemudahan serta pimpinan kepada kami untuk keselamatan agama kami."
(Al-Kahfi : 10 )

"Wahai Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku."
(Thaha : 25–28)

Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami takut bahawa ia akan segera menyeksa kami, atau ia akan melampau batas."
(Thaha : 45)

"Wahai Tuhanku, tambahkanlah kepadaku `ilmu pengetahuan."
(Thaha : 114)

"Wahai Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat."
(Al-Mu`minuun : 29)

"Wahai Tuhanku, aku berlindung kepadaMU dari bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepadaMU ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku."
(Al-Mu`minuun : 97-98)

"Wahai Tuhan kami, kami telah beriman; oleh itu ampunkanlah dosa kami serta berilah rahmat kepada kami, dan Engkaulah jua sebaik-baik Pemberi rahmat."
(Al-Mu`minuun : 109)

"Wahai Tuhanku, berikanlah ampun dan kurniakan rahmat, dan Engkaulah jua sebaik-baik Pemberi rahmat."
(Al-Mu`minuun : 118)

"Wahai Tuhan kami, jauhkan azab Jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman."
(Al-Furqan : 65 - 66)

"Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."
(Al-Furqan : 74)

"Wahai Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang soleh."
(Asy-Syu`araa : 83)

"Wahai Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatMU yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua ibu bapaku dan untuk mengerjakan amal soleh yang Engkau redhai; dan masukkanlah aku dengan RahmatMU ke dalam golongan hamba-hambaMU yang soleh."
(An-Naml : 19)

"Wahai Tuhan kami, RahmatMU dan `IlmuMU meliputi segala-galanya; maka berilah ampun kepada orang-orang yang bertaubat serta menurut jalanMU, dan peliharalah mereka dari azab neraka."
(Ghaafir : 7)

"Wahai Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam Syurga "`Adn" yang Engkau telah janjikan kepada mereka; dan (masukkanlah bersama-sama mereka): orang-orang yang layak di antara ibu bapa mereka, dan isteri-isteri mereka, serta keturunan mereka. Sesungguhnya Engkaulah jua Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. Dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu, maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar."
(Ghaafir : 8 - 9)

"Wahai Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Amat Melimpah Belas kasihan dan RahmatMU."
(Hashr : 10)

"Wahai Tuhan kami, kepada Engkaulah sahaja kami berserah diri, dan kepada Engkaulah kami rujuk bertaubat, serta kepada Engkaulah jua tempat kembali."
(al-Mumtahinah : 4)

"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan pendirian dan keyakinan kami terpesong kerana penindasan orang-orang kafir, dan ampunkanlah dosa kami wahai Tuhan kami; sesungguhnya Engkaulah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana."
(al-Mumtahinah : 5)

"Wahai Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami, dan limpahkanlah keampunan kepada kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(at-Tahriim : 8)
MEdaN TArbIAh
Photobucket
test

Photobucket
ERTI SEORANG MUSLIM

PANDUAN DAIE

Photobucket
FIQH AL AULAWIYAT

ikLAn
Photobucket

selamat menempuh imtihan !!!
jangan lupa utk memasak
Semoga Allah memberi kejayaan kepada kita !!!
jangan lupa ke kuliah !!!







    Tukaran Wang Asing pada
    waktu semasa ialah

    Unit

    Daripada

    Kepada



UNdi ADalAh WAjiB

Ukhwah.com :: Top Blog

Azharian's Topsite
Malaysian Muslim Blogs

Risalah khas IQTISODIY
Thursday, July 17, 2008
Boikot Produk Amerika Dan Israel Demi Nyawa Umat Islam

Pemboikotan produk, barangan dan perusahaan Israel yang mendukung Zionisme adalah meminta masyarakat dunia menggunakan hak mereka untuk memilih apa yang mereka beli dalam rangka membantu mengakhiri pendudukan haram Israel di palestin. Ini adalah cara terbaik untuk memberikan tekanan Internasional kepada bangsa yang zalim ini.

Kempen ini tidak lah dituju kepada mana-mana agama atau pun etnik, tetapi ditujukan kepada syarikat dan perusahaan yang mendukung penjajahan bumi Al-quds. Sekiranya terdapat perusahaan umat islam yang berkompromi dengan Israel dan Amerika, kita mestilah memboikotnya dan jangan lah memberi sumbangan. Sebahagian umat islam, setiap pimpinan ulama’ dari berbagai-bagai institusi telah bersatu untuk program ini. Mereka juga telah memberikan fatwa untuk mendokong kempen boikot. Masyarakat di seluruh dunia turut mendokong aspirasi murni ini. Sebagai contoh, kumpulan kristian seperti Christian Aid telah bergabung dengan boikot dan mengakhiri perjanjian dagang dengan Israel.

Kebanyakan syarikat yahudi dioperasikan di Negara umat islam, memberikan kaum muslimin peluang pekerjaan, tidakkah memboikotnya akan menyakiti diri sendiri? Jawabnya memang benar bahawa kebanyakan perusahaan dalam daftar dioperasikan di Negara muslim dan pekerjaan kaum muslim yang akan hilang jika perusahaan ini muflis dan bangkrap. Tetapi kita harus melihatnya sebagai kesempatan bukan kehilangan. Sebagai contoh coca-cola di timur tengah, boikot telah menyerang mereka dengan keras sehingga penjualannya turun 60%. Ini member kesempatan kepada umat islam untuk membuat barangan alternatif. Contohnya zamzamcola dari Iran dimiliki oleh yayasan keagamaan telah menjadi saingan coca-cola di pasaran. Jangan lupa bahawa alasan dibangunkan di Negara muslim bukanlah member kesempatan buat kita tapi hanya eksploitasi dan penindasan. Mc Donalds memiliki 80 syarikat di Israel dan menyediakan lapangan kerja bagi 3000 warga Israel. Mc Donalds telah menutup usahanya di timur tengah kerana kempen boikot ini ( Okt. 2002 ) dan mengganti Greenberg dari Chairman and CEO ( Dec 2002 ). Sejak pelancaran kempen boikot, dua dari enam restoren Mc Donalds telah ditutup kerana bangkrap. Sebuah raksaksa seperti Mc Donalds boleh runtuh di bawah tekanan boikot, apalagi yang kecil. Fikirkanlah bersama wahai teman-teman. Diantara kesan lain, Ekonomi Israel merudum dan menjunam serta mengalami inflasi.

Persoalannya, apakah kita masih ingin membiarkan saudara kita dibantai, dibunuh, disiksa, dizalimi, atau kita mengambil kesempatan ini untuk memberikan bantuan terbaik bagi saudara kita. Pilihan ada ditangan kita, dan pilihan itulah yang menentukan kapasiti kita sebagai seorang muslim hakiki. Ingatlah, teman-teman yang budiman, mereka gunakan wang untuk membunuh saudara kita. Masihkah kita leka mebiarkan mereka mencabut nyawa manusia seperti seekor lalat ?....

Risalah ini dikeluarkan oleh jabatan bendahari dpmt 2007/2008
posted by Hamba Perjuangan @ 5:25 PM   0 comments
Sifat Maaf Dan Sabar Di Atas Kekhilafan Dan Ketidaktahuan
Monday, July 7, 2008
“Katakanlah, “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Surah az-Zumar, 39: 9)

Walaupun demikian keadaannya, kita sewajarnya terus bermuhasabah diri dengan melazimi sifat sabar dan beristiqomah dengan kebenaran di atas prinsip ilmu. Lebih wajar lagi, jika kita imbas dan melihat kembali uswah (contoh) dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sendiri ketika bagaimana beliau menghadapi kepelbagaian bentuk penolakan demi penolakan dalam dakwahnya. Pelbagai bentuk penolakan yang dilakukan dengan bersertakan tindakan-tindakan yang amat kasar dan berat untuk ditanggung.

Ketika mana di dalam awal fasa penyampaian beliau, hari-hari demi hari silih berganti, beliau tetap melazimi segala hal yang dihadapi dengan tenang, kebaikan, memohon keselamatan bagi dirinya dan manusia lainnya. Tidak terdetik sedikit pun di dalam lubuk hati dan perasaannya berniat memuaskan emosi sendiri dengan menyimpan perasaan dendam terhadap mereka yang bersikap membara menentang beliau.

Baginda Shallallahu ‘alaihi wa Sallam antaranya diutuskan untuk memilih jalan damai, memaafkan kesalahan golongan yang masih jahil, dan mengajak mereka dengan hikmah kembali kepada jalan yang benar. Ini antara lain adalah bertujuan supaya kelak nantinya akan lahir insan-insan yang menuruti beliau atas dasar yang penuh ikhlas dan tulus hatinya berserah diri di atas jalan kebenaran. Ia juga bakal menjadikan mereka yang gemar bersikap keras menjadi lembut hati dan lentur jiwanya dengan kebenaran yang dibawa. Kebenaran yang dibawa dengan personaliti akhlak yang baik bersesuaian di atas tempatnya lebih mudah diterima berbanding dengan sikap keras yang dihamburkan membabi buta. Realitinya, apa jua yang dibawa bersama pakej lemah lembut dan akhlak pekerti yang baik ianya akan menjadi lebih mesra serta mudah dihadam oleh golongan sasaran.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (maksudnya),

“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. Dan jika kamu ditimpa suatu bentuk godaan dari syaitan maka berlindunglah kepada Allah” (al-A’raaf, 7: 199-200)

Ketika Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan pada Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Sallam ayat tersebut, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bertanya, “Apakah ini wahai Jibrail?” Ia menyatakan, “Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadamu supaya mema’afkan orang-orang yang berbuat zalim kepadamu, memberi kepada orang yang tidak memberimu, dan menyambung orang-orang yang memutuskan perhubungan denganmu.” (Shahih Tafsir Ibnu Katsir, Cet. Pustaka Ibnu Katsir (Bogor), 3/768)

Dan hendaklah kita sentiasa memohon perlindungan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dari segala bentuk gangguan Syaitan yang memungkinkan akan menyemarakkan/membangkitkan sifat marah di dalam hati kita kepada golongan yang masih jahil dan tidak memahami tersebut.

Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman (maksudnya),

“Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. Dan katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku”.” (Surah al-Mukminuun, 23: 96-98)

Menzahirkan sifat pema’af bukanlah suatu yang menunjukkan kehinaan dan ketidakmampuan atau pun cepat mengalah. Malahan, jika kita mampu mengamati dengan baik, ia adalah sebenarnya menunjukkan ketabahan hati, kebesaran jiwa, kekuatan mental serta perasaan kita dalam melawan sikap cepat marah dan mengelakkan dari timbulnya susana yang tegang. Dalam konteks yang lain, ia mampu menumbuhkan dan memupuk sikap tenang, tenteram, kemuliaan, dan juga kegagahan jiwa dalam menghadapi tekanan dan cabaran. Malah, sifat ma’af juga mampu mengawal diri dari memiliki sifat dendam dan benci. Sekaligus, ia mampu melahirkan sikap lemah lembut dan mudah mesra.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,

“Dan tidaklah Allah menambah seorang hamba dengan kemudahan untuk mema’afkan kecuali Allah akan memberinya ‘izzah (kemuliaan).” (Hadis Riwayat Muslim)

Di dalam suatu riwayat, disebutkan betapa sifat pema’af Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang sangat menakjubkan terserlah ketika mana beliau menghadapi hari yang lebih mencabar daripada peperangan Uhud iaitu ketika peristiwa beliau dihina dan dicemuh di Thaif tatkala mahu menyampaikan dakwahnya. Penduduk Thaif pada masa itu bukan sahaja menolak dakwahnya malahan sampai membalingnya dengan batu dan objek-objek tertentu yang menjadikan beliau berlumuran darah. Sehinggakan kasutnya turut dipenuhi darah. Kita selaku insan biasa, sudah tentu mampu membayangkan betapa beratnya ujian yang beliau terima pada ketika itu.

Pada saat itu juga, malaikat yang bertugas menjaga gunung telah bersiap sedia menantikan perintah dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Malaikat tersebut memanggil dan mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan berkata, “Wahai Muhammad! Sesungguhnya Allah telah mendengar penolakan kaummu. Dan aku penjaga gunung mendapat titah untuk menerima perintahmu bersesuaian dengan kehendakmu. Jika engkau mahu, maka aku akan hempapkan dua gunung ini ke atas mereka.”

Apabila mendengarkan seruan malaikat tersebut, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam justeru menidakkan (menolak tawaran tersebut) dan berkata,

“Sesungguhnya aku berharap agar Allah akan mengeluarkan dari sulbi-sulbi mereka keturunan yang beribadah kepada Allah dengan sepenuh keikhlasan tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.” (Hadis Riwayat Muslim)

Maha Suci Allah, sungguh menakjubkan akhlak dan kesabaran yang beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tunjukkan kepada kita. Walaupun beliau mendapat tekanan, tentangan dan hinaan yang begitu berat, ternyata akhlak dan peribadi beliau yang mulia dengan membuka pintu ma’af lebih mendahului yang lain.

Kita sebagai insan yang mengaku mengikuti beliau sebagai ikutan dan contoh terbaik, sewajarnya tidak melupakan akhlak dan kesabaran beliau yang begitu tinggi tersebut. Dan bagi diri kitalah selaku umat yang beriman yang memahaminya dengan baik, perlu berlumba-lumba untuk mencontohi peribadi beliau agar sentiasa melazimi sifat sabar dan pema’af. Dengan mengikutinya, di sanalah rahmat Allah bakal menyusuli kita.

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Surah Fushilat, 41: 34-36)
posted by Hamba Perjuangan @ 2:01 PM   0 comments
Dr. Abdul Aziz al-Rantissi
Saturday, July 5, 2008
"Semua orang akan mati, mengapa takut dengan kematian. Jika saya diberikan pilihan samada untuk mati dibedil oleh helikopter Apache (milik tentera Zionis) ataupun akibat serangan jantung, saya memilih (untuk dibedil) oleh Apache". Siapakah manusia yg begitu berani memperlekehkan kecanggihan helikopter Apache ini ?

Nama Syeikh Ahmad Yassin bukanlah satu nama yang asing bagi mereka yang mengikuti perkembangan isu Palestin. Tidak keterlaluan jika dikatakan bahawa selepas Haji Amin al-Husaini, beliaulah merupakan tokoh perjuangan kemerdekaan bagi rakyat Palestin. Tanpa mengenepikan Yasser Arafat yang lebih dikenali sebagai tokoh perjuangan Palestin di mata dunia, ternyata Syeikh Ahmad Yassin telah membuktikan kepada Allah, kepada rakyat Palestin dan juga kepada masyarakat dunia, bagaimana ikhlasnya beliau memperjuangkan nasib rakyat Palestin dan juga Masjid al-Aqsa dengan mempertaruhkan nyawanya. Hasilnya beliau telah menemui apa yang dicita-citakannya selama ini pada 22 Mac 2004 apabila beliau syahid dibunuh oleh komando-komando rejim Zionis dengan tiga buah roket yang telah mereka lancarkan ke arahnya.

Dr Aziz yang digeruni rejim Zionis telah meninggalkan kita. Kenapa kita masih berpeluk tubuh dan tidak mengambil peduli isu Palestin ?

Nama Syeikh Ahmad Yassin tidak akan lengkap tanpa digandingkan dengan tokoh seperjuangannya. Beliau tidak lain dan tidak bukan ialah Dr. Abdul Aziz al-Rantissi. Sebagai timbalan kepada Syeikh Ahmad Yassin di dalam gerakan HAMAS, beliau juga dilihat sebagai tokoh perjuangan rakyat Palestin mewakili golongan profesional. Berikut adalah serba sedikit profil mengenai tokoh yang telah mengatakan : "Semua orang akan mati, mengapa takut dengan kematian. JIka saya diberikan pilihan samada untuk mati dibedil oleh helikopter Apache (milik tentera Zionis) ataupun akibat serangan jantung, saya memilih (untuk dibedil) oleh Apache". Beliau telah mendapatkan apa yang beliau hajati!

Biografi ringkas

Abdul Aziz Ali Abdul Majid al-Rantisi dilahirkan pada 23 / 10 / 1947 di sebuah kampung bernama Binaa yang terletak di antara Asqalan dan Jaffa di dalam sebuah keluarga yang kuat beragama. Keluarganya telah dipaksa untuk berhijrah ke Gaza selepas peperangan 1948 dan menetap di khemah pelarian Khan Yunus bersama para puluhan ribuan pelarian yang lain, pada waktu itu umurnya hanya berusia enam bulan. Di perkhemahan tersebutlah beliau membesar bersama sebelas orang adik beradiknya yang lain (sembilan lelaki dan dua orang perempuan).

Dynamic Duo Dalam Kenangan

Pendidikannya

Sebagai seorang yang mempunyai otak yang cerdik beliau amat cemerlang di dalam pembelajarannya. Ketika baru berusia enam tahun sahaja beliau telah memulakan persekolahannya di salah sebuah sekolah di kawasan perkhemahan tersebut. Di usia sebegini muda juga beliau terpaksa bekerja demi menampung perbelanjaan keluarganya yang besar dan miskin dan juga kehidupan mereka yang amat perit di kawasan perkhemahan yang serba daif. Pada tahun 1965 beliau telah menamatkan pembelajaran menengahnya dan melanjutkan pelajarannya ke Fakulti Perubatan di Universiti Iskandariah, Mesir. Di Fakulti tersebut beliau telah lulus dengan cemerlang dan telah menamatkannya pada tahun 1972 . Pada tahun 1976 beliau telah mengakhiri pelajarannya di peringkat sarjana (master) dalam pengkhususan peditriasi (perubatan kanak ? kanak), dan memulakannya kerjanya sebagai doktor peru batan di Hospital Nasir (Pusat perubatan utama di kawasan Khan Yunus).

Penglibatannya di dalam perjuangan

Bapa kepada enam orang anak (dua lelaki dan empat perempuan)dan sepuluh orang cucu ini telah mula aktif dengan gerakan islam dan aktiviti ? aktiviti islam semenjak beliau menuntut di Universiti Iskandariah lagi. Oleh kerana itu tidak hairanlah jika beliau amat aktif dengan kerja ? kerja amal, kebajikan dan dakwah seawal beliau memulakan perkhidmatannya di Khan Yunus. Antara penglibatan awalnya ialah sebagai jawatankuasa di peringkat pusat Majma Islamiy (sebuah pertubuhan islam di Gaza), pimpinan persatuan doktor ? doktor Arab cawangan Gaza dan juga antara pihak pengurusan pertubuhan bulan sabit merah Palestin. Beliau juga telah berkhidmat sebagai pensyarah di dalam bidang perubatan kanak ? kanak dan juga biologi di Universiti Islam Gaza bermula dari tahun 1978.

Pada tahun 1983 beliau telah dipenjarakan buat kali pertama kerana enggan membayar cukai kepada kerajaan Zionis Israel. Pada 5 / 1 / 1988 beliau telah dipenjarakan buat kali kedua selama 21 hari di atas kesalahan yang sama. Keengganan beliau membayar cukai tersebut kerana kengganannya mengiktiraf penjajahan Israel terhadap bumi tercintanya Palestin. Ketegasan beliau ini merupakan bibit ? bibit yang membawa kepada pembentukan keperibadiannya sebagai pemimpin sebuah gerakan islam yang berjaya menggoncang Israel di masa ? masa mendatang.

Bersama dengan rakan - rakan seperjuangannya yang membawa aspirasi perjuangan Ikhwanul Muslimin beliau telah mengasaskan gerakan ?HAMAS? pada tahun 1987 untuk memulakan kembali penentangan bersenjata terhadap Israel yang telah lama ditinggalkan oleh orang ? orang Arab dan kaum muslimin. Gerakan ini telah berjaya meletuskan gerakerja baru di dalam metod penentangan terhadap rejim Zionis. Gelombang ?Intifadah? yang telah diilhamkan oleh gerakan HAMAS telah membawa anak ? anak muda Palestin untuk keluar ke jalan ? jalan raya untuk bersemuka dengan pihak tentera Zionis. Pembunuhan tentera ? tentera Israel dan juga kemusnahan yang minor berjaya dilakukan oleh HAMAS. Operasi ? operasi ketenteraan terhadap konvoi tentera Israel juga telah menggegarkan keutuhan tentera rejim Zionis buat pertama kali selepas mereka berupaya untuk berehat buat bertahun ? tahun lamanya selepas kerajaan ? kerajaan Arab telah mula meletakkan senjata mereka.

Buat kali ketiganya beliau telah dipenjarakan pada 4 / 2 / 1988 kerana keterlibatannya dengan HAMAS yang didakwa oleh Israel sebagai tindakan pemberontakan yang subversif. Selepas dua tahun setengah dipenjarakan, akhirnya beliau telah dibebaskan pada 4 / 9 / 1990. Sayangnya tiga bulan selepas itu beliau telah dipenjarakan sekali lagi iaitu pada 14 / 12 / 1990 selama setahun. Walaubagaimanapun, peluang beliau dipenjarakan buat kali keempat ini merupakan sesuatu yang bertuah. Beliau telah ditempatkan di dalam satu sel bersama Syeikh Ahmad Yassin, bapa perjuangan HAMAS dan juga ikon perjuangan rakyat Palestin. Peluang itu diambil olehnya untuk menghafal al-Quran. Ketika itu jugalah beliau telah membina replika masjid al-Aqsa dengan menggunakan kotak ? kotak terbuang yang masih boleh dilihat sehingga kini di meja di rumahnya beliau di bandar Gaza. D i dalam penjara itu jugalah beliau banyak menghasilkan syair ? syair perjuangan. Tidak hairanlah selain daripada ahli politik dan pemimpin HAMAS beliau juga amat dikenali sebagai seorang penyair.

Dibuang negara

Selepas dibebaskan pada penghujung 1991 beliau meneruskan aktiviti ? aktiviti untuk membebaskan bumi Palestin tanpa mengenal erti putus asa. Usaha rejim Zionis untuk melunturkan semangatnya dengan memenjarakan beliau tidak berhasil, malah beliau bertambah bersemangat dan gerakan HAMAS semakin bertambah kuat. Rejim Israel Zionis yang telah mula buntu akhirnya menghalau keluar 400 para pejuang kemerdekaan Palestin yang terdiri daripada para pejuang HAMAS dan juga gerakan Jihad Islami pada 17 / 12 / 1992 ke Marja Zuhur di Selatan Lubnan. Pada waktu itulah bintangnya mula menyinar di peringkat antarabangsa bilamana beliau telah menjadi juru bicara para ?mub?adin? (orang ? orang yang diusir) untuk berbicara dengan para wartawan. Ini kerana kefasihannya di dalam Bahasa Inggeris berbanding dengan rakan ? rakannya yang lain. Penonjolannya ini telah mewu judkan hubungan baiknya dengan para wartawan sehingga hari sebelum beliau syahid. Beliau amat disenangi oleh para wartawan, dan pintu apartmennya sentiasa terbuka kepada para wartawan dan junalis. Ini juga amat penting bagi HAMAS, memandangkan beliau merupakan pemimpin politik bagi gerakan tersebut (manakala Ahmad Yassin sebagai pemimpin spiritual mereka).

Sekembalinya beliau dari Marja Zuhur ke Gaza, beliau telah dipenjarakan oleh pihak rejim sehingga tahun 1997. Selepas keluar dari penjara tersebut, dalam tempoh tidak sampai setahun pihak berkuasa autonomi (Palestinian National Authority ? PNA) yang diketuai oleh Yassir Arafat pula telah memenjarakan Dr. Rantisi pada 10 / 4 / 1998. Selepas 15 bulan dipenjarakan, akhirnya beliau telah dibebaskan kerana kematian ibunya. Walaubagaimanapun selepas itu beliau telah dipenjarakan sekali lagi sebanyak tiga kali oleh PNA. Beliau telah dibebaskan buat kali terakhir kerana dua sebab, pertamanya kerana beliau melancarkan mogok lapar, dan selepas jet pejuang Israel menyerang para tahanan di penjara milik PNA. Pembebasannya buat kali terakhir itu mengakhiri tempoh 27 bulan beliau dipenjarakan oleh PNA.

Kebolehannya boleh berbahasa Inggeris menyebabkan beliau digemari wartawan Barat

Pembebasannya itu bagaikan satu rahmat bilamana Syeikh Yassin sebelum itu telah pun dibebaskan juga. Dengan gabungan dua ikon perjuangan Palestin ini gerakan HAMAS menjadi bertambah mantap dan mendapat momentum perjuangan yang lebih kuat dari sebelum itu. Intifada gelombang kedua pada penghujung tahun 2000 sebagai satu bukti kekuatan HAMAS semakin bertambah. Strategi bom syahid yang diinovasikan oleh HAMAS semakin bertambah saban hari dan menjadikan penduduk Yahusi Zionis hidup dalam ketakutan dan memaksa ramai di antara mereka untuk berhijrah semula pulang ke tanah air asal mereka. Dianggarkan lebih 50,000 rakyat Israel yang keluar negara tidak pulang semula ke Israel semenjak tahun 2000. Dr. Rantisi juga sering ditemui oleh para wartawan dari serata dunia dan berjaya menyampaikan mesej perjuangan kemerdekaan mereka de seluruh dunia. Ini amat menggerunkan Israel, malah Amerika yang ingin memaksa dunia untuk melihat HAMAS sebagai perjuangan pengganas yang radikal.

Gugurnya seorang pejuang

Pada 10 Jun 2003, Israel dengan taktik bacul dan biadapnya telah melancarkan percubaan membunuh Dr. Rantisi dengan membedilnya dengan roket yang dilancarkan oleh helikopter Apache mereka. Serangan itu menemui kegagalan apabila Dr. Rantisi dan anaknya yang masih kecil berjaya menyelamatkan diri mereka, namun kereta yang mereka naiki hancur dimamah oleh letupan roket tersebut. Serangan tersebut telah dibalas oleh HAMAS dengan siri serangan ? serangan yang telah menggegarkan hati setiap warga Zionis. Ketika berada di atas katil hospitalnya, beliau mengatakan : ?Hanya perjuangan bersenjata sahaja yang akan dapat memerdekakan bumi Palestin kita?. Selepas syahidnya Syeikh Ahmad Yassin pada 22 / 3 / 2004 beliau telah dilantik menjadi pemimpin HAMAS di wilayah Gaza dan berjanji untuk membalas dendam di atas k ematian Syeikh Ahmad Yassin. Ketika ditemu ramah oleh salah sebuah badan berita antara bangsa, tidakkah dia takut yang dia pula akan menjadi mengsa buruan tentera Zionis yang seterusnya, dia menjawab: ?Buat apa kita takutkan kematian, semua manusia akan mati, samada kerana dibunuh ataupun kerana sakit. Jika saya diberikan peluang untuk memilih samada ingin mati kerana sakit jantung ataupun kerana (ditembak oleh) Helikopter Apatchie, saya memilih helikopter Apatchie!?.

As-Syahid Dr Aziz pergi menemui Allah dengan haruman syurga, insyallah

Pada hari Sabtu, 17 April 2004, bersama dengan dua orang rakannya beliau telah menemui Allah S.W.T sebagai seorang syahid menyusul pemergian Syeikh Ahmad Yassin apabila kereta yang beliau naiki telah dibedil dengan roket dari helikopter Apache oleh pihak rejim Zionis di jalan al-Jallaa di wilayah Gaza. Rejim Israel Zionis menyifatkan Dr. Abdul Aziz al-Rantisi sebagai salah seorang pemimpin pengganas yang perlu dihapuskan demi menjamin keselamatan rakyat Israel dan kedamaian di kawasan tersebut. Tidak hairanlah dua minggu sebelum peristiwa tersebut empat buah helikopter Apache berlegar ? legar di ruang udara Gaza untuk mencari Dr. Rantisi.
posted by Hamba Perjuangan @ 4:43 AM   0 comments
SIAPA AKU?
(Sebuah Puisi Biografi Syeikh Ahmad Yasin, 1938-2004)Lahirku di Kampung Al-Jaurah,
Selatan Tebing Gaza, 1938 Masihiah,
Tercetus perang 1948, familiku berpindah,
Mengharung kaki menuju Ghazzah. (Gaza)

Tika asyik beriadah bersama teman,
Malang menimpa, aku terhumban,
Lumpuh seluruh badan,
Namun, kutekad kekuatan,
Lumpuhku tidak bisa menghalang pergerakan,
Minda, fikiran, tadbir jua amalan...

Kutamatkan pengajian sekolah,
Kuteruskan ke Universiti Ain Syams, padah,
Setahun berlalu dan aku terpaksa berhenti,
Hati yang terhiris itulah,
Yang kubawa ke Mesir gagah,
Kukenal Ikhwan, sertai jamaah.

Di Palestin,
Akulah guru, mengajar tatatertib,
Berkhutbah di masjid, akulah khatib,
Akulah pengasas Majma' Islami,
Pada 70-an tekad bersemi.

1983, aku ditangkap dituduh,
Pengasas Majd Mujahidin pembunuh,
13 tahun penjara, mahkamah menyuruh,
Namun terbebas selepas bulan kesepuluh.

Kuasaskan lagi gerakan HAMAS,
Gerakan Penentangan Islamiah, kemas,
1987, HAMAS berdiri tegas!

Sekali lagi, ditangkap askar Yahudi,
Dihukum penjara seumur abadi,
Ditambah 15 tahun lagi,
Kerana mengasas HAMAS menggempa Yahudi!

Makin hari, kumakin lemah, di penjara,
Pandangan kananku hilang mutiara,
Mata kiriku kabur, terseksa didera,
Penyakitku kronik, dihantar ke Hospital Penjara.

Subuh 1 Oktober 1997 barakah,
Aku dibebas dengan janji payah,
Antara Jordan & Israel laknatullah,
Selepas serangan Khalid Masy'al tergagal, musnah.

Kusenyum, kulihat
Intifadah Aqsa, bangkitnya ummat,
Menentang, melawan Zionis penjajah laknat,
Hingga terbunuh jua tercedera berat.

Pagi,
Malam Isnin aku bersolat sendiri,
Munajatku mohon ke hadrat Ilahi,
Agar ganjaran Syahid diberi di sisi,
Dan kuniat puasa di pagi hari.

Masjid, 22 Mac 2004 - Fajarnya,
Usai solat Subuh, tiada lama hanya,
Tika berjalan pulang, aduh sakitnya,
Tiada rasa nyeri, pulanglah,
Pulanglah ke hadrat Tuhanku, Allah,
Haruman syurgawi, rohpun terbanglah,
Duniaku, pisahlah,
Nyata kerananya dan kerana-Nya aku lelah...

Akulah Syeikh Ahmad Ismail Yasin!
Siapa kamu?
Apa yang kamu telah sumbangkan untuk agama Allah?

3 April 2004,
Hotel Fatamorgana,
Sweileh, Amman.
posted by Hamba Perjuangan @ 4:42 AM   0 comments
Khalifah Umar Abd Aziz r.a

Saat itu tengah malam di kota Madinah. Kebanyakan warga kota sudah tidur. Umar bin Khatab r.a. berjalan menyelusuri jalan-jalan di kota. Dia coba untuk tidak melewatkan satupun dari pengamatannya. Menjelang dini hari, pria ini lelah dan memutuskan untuk beristirahat. Tanpa sengaja, terdengarlah olehnya percakapan antara ibu dan anak perempuannya dari dalam rumah dekat dia beristirahat.

"Nak, campurkanlah susu yang engkau perah tadi dengan air," kata sang ibu.

"Jangan ibu. Amirul mukminin sudah membuat peraturan untuk tidak menjual susu yang dicampur air," jawab sang anak.
"Tapi banyak orang melakukannya Nak, campurlah sedikit saja. Tho insyaallah Amirul Mukminin tidak mengetahuinya," kata sang ibu mencoba meyakinkan anaknya.

"Ibu, Amirul Mukminin mungkin tidak mengetahuinya. Tapi, Rab dari Amirul Mukminin pasti melihatnya," tegas si anak menolak.

Mendengar percakapan ini, berurailah air mata pria ini. Karena subuh menjelang, bersegeralah dia ke masjid untuk memimpin shalat Subuh. Sesampai di rumah, dipanggilah anaknya untuk menghadap dan berkata, "Wahai Ashim putra Umar bin Khattab. Sesungguhnya tadi malam saya mendengar percakapan istimewa. Pergilah kamu ke rumah si anu dan selidikilah keluarganya."

Ashim bin Umar bin Khattab melaksanakan perintah ayahndanya yang tak lain memang Umar bin Khattab, Khalifah kedua yang bergelar Amirul Mukminin. Sekembalinya dari penyelidikan, dia menghadap ayahnya dan mendengar ayahnya berkata,
"Pergi dan temuilah mereka. Lamarlah anak gadisnya itu untuk menjadi isterimu. Aku lihat insyaallah ia akan memberi berkah kepadamu dan anak keturunanmu. Mudah-mudahan pula ia dapat memberi keturunan yang akan menjadi pemimpin bangsa."

Begitulah, menikahlah Ashim bin Umar bin Khattab dengan anak gadis tersebut. Dari pernikahan ini, Umar bin Khattab dikaruniai cucu perempuan bernama Laila, yang nantinya dikenal dengan Ummi Ashim. Suatu malam setelah itu, Umar bermimpi. Dalam mimpinya dia melihat seorang pemuda dari keturunannya, bernama Umar, dengan kening yang cacat karena luka. Pemuda ini memimpin umat Islam seperti dia memimpin umat Islam. Mimpi ini diceritakan hanya kepada keluarganya saja. Saat Umar meninggal, cerita ini tetap terpendam di antara keluarganya.

Pada saat kakeknya Amirul Mukminin Umar bin Khattab terbunuh pada tahun 644 Masehi, Ummi Ashim turut menghadiri pemakamannya. Kemudian Ummi Ashim menjalani 12 tahun kekhalifahan Ustman bin Affan sampai terbunuh pada tahun 656 Maserhi. Setelah itu, Ummi Ashim juga ikut menyaksikan 5 tahun kekhalifahan Imam Ali bin Abi Thalib r.a. Hingga akhirnya Muawiyah berkuasa dan mendirikan Dinasti Umayyah.

Pergantian sistem kekhalifahan ke sistem dinasti ini sangat berdampak pada Negara Islam saat itu. Penguasa mulai memerintah dalam kemewahan. Setelah penguasa yang mewah, penyakit-penyakit yang lain mulai tumbuh dan bersemi. Ambisi kekuasaan dan kekuatan, penumpukan kekayaan, dan korupsi mewarnai sejarah Islam dalam Dinasti Umayyah. Negara bertambah luas, penduduk bertambah banyak, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang, tapi orang-orang semakin merindukan ukhuwah persaudaraan, keadilan dan kesahajaan Ali, Utsman, Umar, dan Abu Bakar. Status kaya-miskin mulai terlihat jelas, posisi pejabat-rakyat mulai terasa. Kafir dhimni pun mengeluhkan resahnya, "Sesungguhnya kami merindukan Umar, dia datang ke sini menanyakan kabar dan bisnis kami. Dia tanyakan juga apakah ada hukum-hukumnya yang merugikan kami. Kami ikhlas membayar pajak berapapun yang dia minta. Sekarang, kami membayar pajak karena takut."

Kemudian Muawiyah membaiat anaknya Yazid bin Muawiyah menjadi penggantinya. Tindakan Muawiyah ini adalah awal malapetaka dinasti Umayyah yang dia buat sendiri. Yazid bukanlah seorang amir yang semestinya. Kezaliman dilegalkan dan tindakannya yang paling disesali adalah membunuh sahabat-sahabat Rasul serta cucunya Husein bin Ali bin Abi Thalib. Yazid mati menggenaskan tiga hari setelah dia membunuh Husein.

Akan tetapi, putra Yazid, Muawiyah bin Yazid, adalah seorang ahli ibadah. Dia menyadari kesalahan kakeknya dan ayahnya dan menolak menggantikan ayahnya. Dia memilih pergi dan singgasana dinasti Umayah kosong. Terjadilah rebutan kekuasaan dikalangan bani Umayah. Abdullah bin Zubeir, seorang sahabat utama Rasulullah dicalonkan untuk menjadi amirul mukminin. Namun, kelicikan mengantarkan Marwan bin Hakam, bani Umayah dari keluarga Hakam, untuk mengisi posisi kosong itu dan meneruskan sistem dinasti. Marwan bin Hakam memimpin selama sepuluh tahun lebih dan lebih zalim daripada Yazid.

Kelahiran Umar bin Abdul Aziz

Saat itu, Ummi Ashim menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan. Abdul Aziz adalah Gubernur Mesir di era khalifah Abdul Malik bin Marwan (685 - 705 M) yang merupakan kakaknya. Abdul Mallik bin Marwan adalah seorang shaleh, ahli fiqh dan tafsir, serta raja yang baik terlepas dari permasalahan ummat yang diwarisi oleh ayahnya (Marwan bin Hakam) saat itu.

Dari perkawinan itu, lahirlah Umar bin Abdul Aziz. Beliau dilahirkan di Halawan, kampung yang terletak di Mesir, pada tahun 61 Hijrah. Umar kecil hidup dalam lingkungan istana dan mewah. Saat masih kecil Umar mendapat kecelakaan. Tanpa sengaja seekor kuda jantan menendangnya sehingga keningnya robek hingga tulang keningnya terlihat. Semua orang panik dan menangis, kecuali Abdul Aziz seketika tersentak dan tersenyum. Seraya mengobati luka Umar kecil, dia berujar,

"Bergembiralah engkau wahai Ummi Ashim. Mimpi Umar bin Khattab insyaallah terwujud, dialah anak dari keturunan Umayyah yang akan memperbaiki bangsa ini."

Umar bin Abdul Aziz menuntut ilmu sejak beliau masih kecil. Beliau sentiasa berada di dalam majlis ilmu bersama-sama dengan orang-orang yang pakar di dalam bidang fikih dan juga ulama-ulama. Beliau telah menghafaz al-Quran sejak masih kecil. Merantau ke Madinah untuk menimba ilmu pengetahuan. Beliau telah berguru dengan beberapa tokoh terkemuka spt Imam Malik b. Anas, Urwah b. Zubair, Abdullah b. Jaafar, Yusuf b. Abdullah dan sebagainya. Kemudian beliau melanjutkan pelajaran dengan beberapa tokoh terkenal di Mesir.

Semasa Khalifah Walid bin Abdul Malik memerintah, beliau memegang jawatan gabernur Madinah/Hijaz dan berjaya mentadbir wilayah itu dengan baik. Ketika itu usianya lebih kurang 28 tahun. Pada zaman Sulaiman bin Abdul Malik memerintah, beliau dilantik menjadi menteri kanan dan penasihat utama khalifah. Pada masa itu usianya 33 tahun.

Umar bin Abdul Aziz mempersunting Fatimah binti Abdul Malik bin Marwan sebagai istrinya. Fatimah binti Abdul Malik bin Marwan adalah putri dari khalifah Abdul Malik bin Marwan. Demikian juga, keempat saudaranya pun semua khalifah, yaitu Al Walid Sulaiman, Al Yazid, dan Hisyam. Ketika Fatimah dipinang untuk Umar bin Abdul Aziz, pada waktu itu Umar masih layaknya orang kebanyakan bukan sebagai calon pemangku jabatan khalifah.

Pengangkatan Umar bin Abdul Aziz sebagai Khalifah

Atas wasiat yang dikeluarkan oleh khalifah Sulaiman bin Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah pada usianya 37 tahun. Beliau dilantik menjadi Khalifah selepas kematian Sulaiman bin Abdul Malik tetapi beliau tidak suka kepada pelantikan tersebut. Lalu beliau memerintahkan supaya memanggil orang ramai untuk mendirikan sembahyang. Selepas itu orang ramai mula berpusu-pusu pergi ke masjid. Apabila mereka semua telah berkumpul, beliau bangun menyampaikan ucapan. Lantas beliau mengucapkan puji-pujian kepada Allah dan berselawat kepada Nabi s.a.w kemudian beliau berkata:

"Wahai sekalian umat manusia! Aku telah diuji untuk memegang tugas ini tanpa meminta pandangan daripada aku terlebih dahulu dan bukan juga permintaan daripada aku serta tidak dibincangkan bersama dengan umat Islam. Sekarang aku membatalkan baiah yang kamu berikan kepada aku dan pilihlah seorang Khalifah yang kamu reda".

Tiba-tiba orang ramai serentak berkata:

"Kami telah memilih kamu wahai Amirul Mukminin dan kami juga reda kepada kamu. Oleh yang demikian perintahlah kami dengan kebaikan dan keberkatan".

Lalu beliau berpesan kepada orang ramai supaya bertakwa, zuhud kepada kekayaan dunia dan mendorong mereka supaya cintakan akhirat kemudian beliau berkata pula kepada mereka: "Wahai sekalian umat manusia! Sesiapa yang taat kepada Allah, dia wajib ditaati dan sesiapa yang tidak taat kepada Allah, dia tidak wajib ditaati oleh sesiapapun. Wahai sekalian umat manusia! Taatlah kamu kepada aku selagi aku taat kepada Allah di dalam memimpin kamu dan sekiranya aku tidak taat kepada Allah, janganlah sesiapa mentaati aku". Setelah itu beliau turun dari mimbar.

Umar rahimahullah pernah menghimpunkan sekumpulan ahli fekah dan ulama kemudian beliau berkata kepada mereka: "Aku menghimpunkan kamu semua untuk bertanya pendapat tentang perkara yang berkaitan dengan barangan yang diambil secara zalim yang masih berada bersama-sama dengan keluarga aku?" Lalu mereka menjawab: "Wahai Amirul Mukminin! perkara tersebut berlaku bukan pada masa pemerintahan kamu dan dosa kezaliman tersebut ditanggung oleh orang yang mencerobohnya." Walau bagaimanapun Umar tidak puas hati dengan jawapan tersebut sebaliknya beliau menerima pendapat daripada kumpulan yang lain termasuk anak beliau sendiri Abdul Malik yang berkata kepada beliau: "Aku berpendapat bahawa ia hendaklah dikembalikan kepada pemilik asalnya selagi kamu mengetahuinya. Sekiranya kamu tidak mengembalikannya, kamu akan menanggung dosa bersama-sama dengan orang yang mengambilnya secara zalim." Umar berpuas hati mendengar pendapat tersebut lalu beliau mengembalikan semula barangan yang diambil secara zalim kepada pemilik asalnya.

Sesudah Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah dan Amirul Mukminin, Umar langsung mengajukan pilihan kepada Fatimah, isteri tercinta.

Umar berkata kepadanya, "Isteriku sayang, aku harap engkau memilih satu di antar dua."
Fatimah bertanya kepada suaminya, "Memilih apa, kakanda?"
Umar bin Abdul Azz menerangkan, "Memilih antara perhiasan emas berlian yang kau pakai dengan Umar bin Abdul Aziz yang mendampingimu."
Kata Fatimah, "Demi Allah, Aku tidak memilih pendamping lebih mulia daripadamu, ya Amirul Mukminin. Inilah emas permata dan seluruh perhiasanku."

Kemudian Khalifah Umar bin Abdul Aziz menerima semua perhiasan itu dan menyerahkannya ke Baitulmal, kas Negara kaum muslimin. Sementara Umar bin Abdul Aziz dan keluarganya makan makanan rakyat biasa, yaitu roti dan garam sedikit.

Setelah menjadi khalifah, beliau mengubah beberapa perkara yang lebih mirip kepada sistem feodal. Di antara perubahan awal yang dilakukannya ialah :
1) menghapuskan cacian terhadap Saidina Ali b Abu Thalib dan keluarganya yang disebut dalam khutbah-khutbah Jumaat dan digantikan dengan beberapa potongan ayat suci al-Quran
2) merampas kembali harta-harta yang disalahgunakan oleh keluarga Khalifah dan mengembalikannya ke Baitulmal
3) memecat pegawai-pegawai yang tidak cekap, menyalahgunakan kuasa dan pegawai yang tidak layak yang dilantik atas pengaruh keluarga Khalifah
4) menghapuskan pegawai pribadi bagi Khalifah sebagaimana yang diamalkan oleh Khalifah terdahulu. Ini membolehkan beliau bebas bergaul dengan rakyat jelata tanpa sekatan tidak seperti khalifah dahulu yang mempunyai pengawal peribadi dan askar-askar yang mengawal istana yang menyebabkan rakyat sukar berjumpa.

Selain daripada itu, beliau amat menitilberatkan tentang kebajikan rakyat miskin di mana beliau juga telah menaikkan gaji buruh sehingga ada yang menyamai gaji pegawai kerajaan.

Beliau juga amat menitikberatkan penghayatan agama di kalangan rakyatnya yang telah lalai dengan kemewahan dunia. Khalifah umar telah memerintahkan umatnya mendirikan solat secara berjammah dan masjid-masjid dijadikan tempat untuk mempelajari hukum Allah sebegaimana yang berlaku di zaman Rasulullah SAW dan para Khulafa’ Ar-Rasyidin. Baginda turut mengarahkan Muhammad b Abu Bakar Al-Hazni di Mekah agar mengumpul dan menyusun hadith-hadith Raulullah SAW. Beliau juga meriwayatkan hadis dari sejumlah tabiin lain dan banyak pula ulama hadis yang meriwayatkan hadis daripada beliau.

Dalam bidang ilmu pula, beliau telah mengarahkan cendikawan Islam supaya menterjemahkan buku-buku kedoktoran dan pelbagai bidang ilmu dari bahasa Greek, Latin dan Siryani ke dalam bahasa Arab supaya senang dipelajari oleh umat Islam.

Dalam mengukuhkan lagi dakwah Islamiyah, beliau telah menghantar 10 orang pakar hukum Islam ke Afrika Utara serta menghantar beberapa orang pendakwah kepada raja-raja India, Turki dan Barbar di Afrika Utara untuk mengajak mereka kepada Islam. Di samping itu juga beliau telah menghapuskan bayaran Jizyah yang dikenakan ke atas orang yang bukan Islam dengan harapan ramai yang akan memeluk Islam.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang terkenal dengan keadilannya telah menjadikan keadilan sebagai keutamaan pemerintahannya. Beliau ingin semua rakyat dilayani dengan adil tidak memandang keturunan dan pangkat supaya keadilan dapat berjalan dengan sempurna. Keadilan yang beliau perjuangan adalah menyamai keadilan di zaman kakeknya, Khalifah Umar Al-Khatab.

Pada masa pemerintahan beliau, kerajaan Umaiyyah semakin kuat tiada pemberontakan dalaman, kurang berlaku penyelewengan, rakyat mendapat layanan yang sewajarnya dan menjadi kaya-raya hinggakan Baitulmal penuh dengan harta zakat kerana tiada lagi orang yang mahu menerima zakat. Rakyat umumnya sudah kaya ataupun sekurang-kurangnya mau berdikari sendiri. Pada zaman pemerintahan Umar bin Abdul Aziz ra, pasukan kaum muslimin sudah mencapai pintu kota Paris di sebelah barat dan negeri Cina di sebelah timur. Pada waktu itu kekausaan pemerintahan di Portugal dan Spanyol berada di bawah kekuasaannya.

Kematian beliau

Beliau wafat pada tahun 101 Hijrah ketika berusia 39 tahun. Beliau memerintah hanya selama 2 tahun 5 bulan saja. Setelah beliau wafat, kekhalifahan digantikan oleh iparnya, Yazid bin Abdul Malik.

Muhammad bin Ali bin Al-Husin rahimahullah berkata tentang beliau: "Kamu telah sedia maklum bahwa setiap kaum mempunyai seorang tokoh yang menonjol dan tokoh yang menonjol dari kalangan Bani Umaiyyah ialah Umar bin Abdul Aziz, beliau akan dibangkitkan di hari kiamat kelak seolah-olah beliau satu umat yang berasingan."

Terdapat banyak riwayat dan athar para sahabat yang menceritakan tentang keluruhan budinya. Di antaranya ialah :
1) At-Tirmizi meriwayatkan bahwa Umar Al-Khatab telah berkata : “Dari anakku (zuriatku) akan lahir seorang lelaki yang menyerupainya dari segi keberaniannya dan akan memenuhkan dunia dengan keadilan”
2) Dari Zaid bin Aslam bahawa Anas bin Malik telah berkata : “Aku tidak pernah menjadi makmum di belakang imam selepas wafatnya Rasulullah SAW yang mana solat imam tersebut menyamai solat Rasulullah SAW melainkan daripada Umar bin Abdul Aziz dan beliau pada masa itu adalah Gabenor Madinah”
3) Al-Walid bin Muslim menceritakan bahawa seorang lelaki dari Khurasan telah berkata : “Aku telah beberapa kali mendengar suara datang dalam mimpiku yang berbunyi : “Jika seorang yang berani dari Bani Marwan dilantik menjadi Khalifah, maka berilah baiah kepadanya kerana dia adalah pemimpin yang adil”.” Lalu aku menanti-nanti sehinggalah Umar b. Abdul Aziz menjadi Khalifah, akupun mendapatkannya dan memberi baiah kepadanya”.
4) Qais bin Jabir berkata : “Perbandingan Umar b Abdul Aziz di sisi Bani Ummaiyyah seperti orang yang beriman di kalangan keluarga Firaun”
5) Hassan al-Qishab telah berkata :”Aku melihat serigala diternak bersama dengan sekumpulan kambing di zaman Khalifah Umar Ibnu Aziz”
6) Umar b Asid telah berkata :”Demi Allah, Umar Ibnu Aziz tidak meninggal dunia sehingga datang seorang lelaki dengan harta yang bertimbun dan lelaki tersebut berkata kepada orang ramai :”Ambillah hartaku ini sebanyak mana yang kamu mahu”. Tetapi tiada yang mahu menerimanya (kerana semua sudah kaya) dan sesungguhnya Umar telah menjadikan rakyatnya kaya-raya”
7) ‘Atha’ telah berkata : “Umar Abdul Aziz mengumpulkan para fuqaha’ setiap malam. Mereka saling ingat memperingati di antara satu sama lain tentang mati dan hari qiamat, kemudian mereka sama-sama menangis kerana takut kepada azab Allah seolah-olah ada jenayah di antara mereka.”


Wallahu a'lam...

posted by Hamba Perjuangan @ 4:41 AM   0 comments
KISAH ABU HURAIRAH R.A. MENJAGA GUDANG ZAKAT.

Dikisahkan pada satu ketika Abu Hurairah r.a. diamanahkan oleh Rasulullah S.A.W. untuk menjaga gudang hasil zakat. Pada suatu malam Abu Hurairah r.a. melihat seseorang sedang mengintai hendak mencuri, lalu ditangkapnya. Orang itu pun hendak dibawanya berjumpa Rasulullah S.A.W. tetapi pencuri itu memohon minta dikasihani seraya menyatakan bahawa dia mencuri untuk memebantu keluarganya yang kelaparan.

Abu Hurairah r.a. merasa kasihan lalu melepaskan pencuri itu dengan pesan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Keesokkan harinya perkara tersebut dilaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Rasulullah S.A.W. tersenyum lalu bersabda bahawa pencuri itu pasti akan kembali.

Ternyata keesokkan malamnya pencuri itu datang lagi. Sekali lagi Abu Hurairah r.a. menangkap pencuri itu lalu hendak dibawanya kehadapan Rasulullah S.A.W. Sekali lagi, pencuri itu memohon agar dibebaskan sehingga Abu Hurairah r.a. merasa kasihan lalu melepaskannya sekali lagi. Keesokkan harinya, dia melaporkan hal tersebut kepada Rasulullah S.A.W. yang mengulangi sabdanya bahawa pencuri itu pasti akan kembali.

Setelah pencuri itu ditangkap sekali lagi pada malam berikutnya, Abu Hurairah r.a. mengancam akan membawanya kehadapan Rasulullah S.A.W. Pencuri itu meminta belas kasihan agar dibebaskan sekali lagi. Melihat Abu Hurairah r.a. enggan melepaskannya, pencuri itu menyatakan dia akan mengajar sesuatu yang baik jika ia di bebaskan. Pencuri itu berkata bahwa jika seseorang membaca ayat Kursi sebelum tidur, syaitan tidak akan menggangguinya.

Abu Hurairah r.a. merasa tersentuh mendengarkan ajaran pencuri itu lalu melepaskannya pergi. Keesokkan harinya dia melaporkan peristiwa tersebut kepada Rasulullah S.A.W. Rasulullah S.A.W. bersabda, pencuri yang ditemuinya itu adalah pembohong besar, tetapi apa yang diajarkan kepada Abu Hurairah r.a. itu adalah benar. Sebenarnya pencuri itu adalah syaitan yang dilaknat.

Walaupun Abu Hurairah r.a. merupakan seorang yang miskin pada mulanya, ia telah dipinang oleh salah seorang majikannya yang kaya raya untuk putrinya, Bisrah binti Gazwan. Ini menunjukkan betapa Islam telah mengubah pandangan seseorang dari membezakan kelas kepada menyanjung keimanan. Abu Hurairah r.a. dipandang mulia kerana alimanya dan kesolihannya. Perilaku islami telah memuliakannya, lebih dari kemuliaan pada masa jahiliah yang memandang kebangsawanan dan kekayaan sebagai ukuran kemuliaan.

Sejak menikah, Abu Hurairah r.a. membahagi malamnya kepada tiga bahagian: untuk membaca Al-Quran, untuk tidur dan keluarga, dan untuk mengulang-ulang hadis. Ia dan keluarganya tetap hidup sederhana walaupun telah menjadi orang berada. Abu Hurairah r.a. suka bersedekah, menjamu tamu, bahkan memberi sedekah rumahnya di Madinah untuk pembantu-pembantunya.

Rasulullah S.A.W. pernah mengutuskan Abu Hurairah r.a. berdakwah ke Bahrain bersama Al-Ala ibn Abdillah Al-Hadrami r.a. Dia juga pernah diutus bersama Quddamah r.a. untuk mengutip jizyah di Bahrain, sambil membawa surat ke Amir Al-Munzir ibn Sawa At-Tamimi.

Mungkin disebabkan oleh kepercayaan Rasulullah itu, Abu Hurairah r.a. diangkat menjadi gubnor Bahrain ketika Umar r.a. menjadi Amirul Mukminin. Tapi pada 23 Hijrah, Umar r.a. memecatnya kerana Abu Hurairah r.a. dituduh menyimpan wang yang banyak sehingga 10,000 dinar. Pada satu mesyuarat, Abu Hurairah r.a. berhasil membuktikan bahawa harta itu diperolehnya dari menternak kuda dan pemberian orang. Khalifah Umar r.a. menerima penjelasan itu dan memaafkannya. Lalu dia diminta menerima jabatan Gubnor kembali, tapi Abu Hurairah r.a. menolak.

Penolakan itu diiringi lima alasan. "Aku takut berkata tanpa pengetahuan; aku takut memutuskan perkara bertentangan dengan hukum (agama); aku tidak mahu disebat; aku tak mahu harta benda hasil pencarianku disita; dan aku takut nama baikku tercemar," katanya. Dia memilih untuk tinggal di Madinah, menjadi warga biasa yang memperlihatkan kesetiaan kepada Umar, dan para pemimpin sesudahnya.

Khalifah Umar ibn Khattab r.a. pula pernah melarang Abu Hurairah r.a. menyampaikan hadis dan hanya dibenarkan menyampaikan ayat Al-Quran. Ini disebabkan tersebar kabar angin bahawa Abu Hurairah r.a. banyak memetik hadis palsu. Larangan khalifah baru dibatalkan setelah Abu Hurairah r.a. mengutarakan hadis mengenai bahaya hadis palsu.

Hadis itu berbunyi,

"Barangsiapa yang berdusta padaku (Nabi S.A.W.) secara sengaja, hendaklah mempersiapkan diri duduk dalam api neraka." Hadis ini diriwayatkan Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad-Darimi, dan Ahmad ibn Hanbal.

Ketika kediaman Amirul Mukminin Ustman ibn Affan r.a. dikepung pemberontak, dalam peristiwa yang dikenal sebagai al-fitnatul kubra (fitnah/bencana besar), Abu Hurairah r.a. bersama 700 orang Muhajirin dan Anshar tampil mengawal rumah tersebut, dalam keadaan siap sedia untuk bertempur, Khalifah Ustman ibn Affan r.a. melarang pengikut setianya itu memerangi kaum pemberontak.

Pada masa Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib r.a. , Abu Hurairah r.a. menolak tawaran menjadi gubnor Madinah. Ketika terjadi pertemuan antara Khalifah Ali dan lawannya, Muawiyah ibn Abi Sufyan, ia bersikap tidak memihak dan menghindari fitnah. Setelah Muawiyah berkuasa, Abu Hurairah r.a. dilantik menjadi gubnor Madinah setelah diusulkan oleh Marwan ibn Hakam. Di Kota Penuh Cahaya (Al-Madinatul Munawwarah). Beliau telah mengembuskan nafas terakhir pada 57 atau 58 H. (676-678 M.) dalam usia 78 tahun. Abu Hurairah r.a. meninggalkan sebanyak 5,374 hadis.

Hadis Abu Hurairah r.a. yang disepakati Imam Bukhari dan Muslim berjumlah 325 hadis, oleh Bukhari sendiri sebanyak 93 hadis, dan oleh Muslim sendiri 189 hadis. Hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a. juga terdapat dalam kitab-kitab hadis lainnya.

Terdapat pula golongan yang mempertikaikan tentang kesahihan hadis-hadis yang di sampaikan oleh Abu Hurairah r.a. seperti dari golongan orientalis barat, Ignaz Goldizihar yang telah membuat kritikan terhadap hadis dan para perawinya termasuk Abu Hurairah. Tuduhan beliau telah mempengaruhi beberapa penulis Islam seperti Ahmad Amin dan Mahmud Abu Rayyuh untuk mengkritik kedudukan Abu Hurairah sebagai perawi hadis. Tuduhan-tuduhan ini telah disanggah oleh Mustafa al Sibai dalam al Sunnah wa Makanatuha halaman 273-283.

Selain dari golongan ini terdapat juga kritikan kuat dari golongan Syiah. Ini mungkin disebabkan Abu Hurairah r.a. merupakan pendukung Ustman ibn Affan r.a. dan juga pernah menjadi pegawai dinasti Umayah. Penolakannya menyandang jabatan gubernur ketika ditawarkan oleh Ali r.a. dan tidak adanya hadis yang berisi pujian atau pengistimewaan kepada Ali dan keluarganya mungkin merupakan sebab-sebab lain Abu Hurairah dikritik oleh kaum Syiah.

Dipetik dari buku Mengenal Shahabiah Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam dengan sedikit perubahan, penerbit Pustaka AT-TIBYAN)

posted by Hamba Perjuangan @ 4:39 AM   0 comments
Kepemimpinan Rasulullah SAW Menurut Sarjana Barat
Friday, July 4, 2008

Bukan sesuatu yang mengherankan lagi bahwa banyak pemimpin yang semakin tinggi puncak karirnya, maka semakin lupa akan cita-cita dan itikad baik yang diperjuangkannya dahulu. Namun sejarah dunia telah mencatat seorang pemimpin yang memahami hakikat kepemimpinannya sebagai amanah Allah swt yang diberikan kepadanya.

Menurut Johan Wolfgang von Goethe, Nabi Muhammad saw. adalah seorang pemimpin terbaik, yang layak ditiru oleh umat manusia, baik dahulu, kini, maupun masa yang akan datang. Beliau adalah manusia yang telah dipilih oleh Tuhan menjadi pemimpin teladan, bukan saja dari sebuah kerajaan duniawi, melainkan juga kerajaan rohani. Beliau merupakan pemimpin yang lahir dan muncul dari bangsanya, setelah berhasil melewati ujian yang berwujud kekufuran, kebiadaban, dan kelaliman, juga setelah melewati masa yang sarat duka derita.

Baik kawan maupun lawan mengakui bahwa Rasulullah adalah seorang pemimpin yang berhasil dalam beragam aspek kehidupan. Beliau pemimpin yang menuntun dalam masalah keseharian, di bidang pembinaan kerohanian, hukum perundang-undangan, sosial, ekonomi, kebudayaan, ketatanegaraan, dan bahkan kemiliteran.

Namun beliau juga tetap merupakan pemimpin yang hidup bersahaja di atas puncak kebesarannya. Rasulullah tetap hidup di tengah-tengah rakyat yang dipimpin dan dicintainya.

Ada tamu negara pemimpin gereja yang akan menghadap Nabi Muhammad saw. semula membayangkan akan bertemu dengan seorang pemimpin dengan pakaian kebesaran yang mewah, dengan mahkota emas, di istana megah, dengan pengawalan yang ketat. Ternyata yang mereka temui adalah seorang yang ramah tamah, dengan pakaian sederhana, keluar dari istana pondok tanah liat, dengan bekas tikar anyaman daun kurma masih tampak di tangan dan pipinya, karena beliau baru saja bangun tidur. Prof.Dr. Philllip K. Hiiti dari Princenton University mengakui, bahwa Rasulullah yang menjadi teladan ratusan juta umat manusia ternyata merupakan orang yang sangat bersahaja. Rumahnya adalah pondok tanah liat yang sempit dengan perabot rumah tangga secukupnya. Beliau adalah pemimpin agung yang membuat pakaian dan menjahit terompah sendiri.

Selain kesederhanaannya, Rasulullah saw. juga memiliki sifat toleransi terhadap golongan non-muslim. Beliau kadang menerima kunjungan dan bertukar pikiran dengan rahib Nasrani. Rasulullah memperingatkan agar tidak menyakiti hati dan mengganggu orang Nasrani, sebab hal itu sama halnya menyakiti dirinya sendiri. Beliau tidak pernah mengangkat pedang, kecuali jika musuhnya memulai. Dan terhadap musuh, beliau tidak pernah menunjukkan sikap dengki dan balas dendam. Terbukti saat Rasulullah membebaskan kota Mekkah, seluruh penduduk kota yang pernah menghina dan mendatangkan kesengsaraan pada dirinya, justru diberikan amnesti.

Semoga kita dapat mewarisi dan meneladani kepemimpinan Rasulullah saw. Bukankah kita semua -paling tidak- adalah pemimpin diri kita sendiri dan suatu ketika akan dimintai pertanggungjawaban kita oleh-Nya ?
posted by Hamba Perjuangan @ 7:45 PM   0 comments
TaqWIm
kOMen

BloG SAhaBaT
BP PMRAM

Budak Shoubra

Budak Tanta

Budak Zaqaziq

Budak Morocco
MarHAban BIkuM
KaMI PMRAM
al AzHAr
Previous Post
Archives
Powered by

BLOGGER

© 2005 nagibv2 Blogspot Template by Isnaini Dot Com